Enam Belas Metode Perenungan Menuju Sukhavati
(15)
Sang Buddha bersabda kepada Arya Ananda dan Ratu Vaidehi :
“Sekarang kita mengamati vipasyana kelimabelas, yakni tingkat menengah, meliputi 3 bagian”.
Perenungan Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Pertama.
Barangsiapa memegang teguh “Pancasila”, “Astasila” dan menjalankan berbagai sila, tidak melanggar “Pancanantarya” serta tidak terlibat kesalahan lainnya.
Dengan kebajikan tersebut ber-parinamana agar dapat dilahirkan di alam terbahagia di sebelah barat. Waktu ia akan meninggal dunia, Buddha Amitabha beserta para Bhiksu dan para pengikut mereka, datang di sekitar si pemuja, lalu Buddha Amitabha memancarkan sinar hidup berwarna keemasan menyinari si pemuja seraya menguraikan Dharma luhur tentang :
Barangsiapa memegang teguh “Pancasila”, “Astasila” dan menjalankan berbagai sila, tidak melanggar “Pancanantarya” serta tidak terlibat kesalahan lainnya.
Dengan kebajikan tersebut ber-parinamana agar dapat dilahirkan di alam terbahagia di sebelah barat. Waktu ia akan meninggal dunia, Buddha Amitabha beserta para Bhiksu dan para pengikut mereka, datang di sekitar si pemuja, lalu Buddha Amitabha memancarkan sinar hidup berwarna keemasan menyinari si pemuja seraya menguraikan Dharma luhur tentang :
Dukkha (penderitaan), Sunya (kekosongan), Anitya (tidak kekal), dan Antaman (tanpa aku) kepadanya dan menghargai si pemuja akan tekadnya menghayati Dharma suci, dapat mengatasi segala penderitaan duniawi dan lahir di alam terbahagia.
Si pemuja sangat gembira karena dihargai oleh Buddha Amitabha dan merasa dirinya telah duduk bersila di atas takhta bunga padma yang sangat besar, kemudian ia berlutut ber-anjali menghormat Sang Buddha, sebelum ia mengangkat mukanya, dirinya telah lahir di Alam Sukhavati dan bunga padma besar itu pun mekar.
Setelah bunga itu mekar, si pemuja akan mendengar berbagai jenis suara sangat merdu didengar, semuanya memuji ajaran-ajaran “Catvari Aryasatya”. Setelah pujian tersebut didengarnya ia mencapai pahala Arahat serta memperoleh “Tri vidya”, “Sad abhijna”, juga pengetahuan “Asta Vimoksa”.
Inilah yang disebut Perenungan Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Pertama.
* * *
Si pemuja sangat gembira karena dihargai oleh Buddha Amitabha dan merasa dirinya telah duduk bersila di atas takhta bunga padma yang sangat besar, kemudian ia berlutut ber-anjali menghormat Sang Buddha, sebelum ia mengangkat mukanya, dirinya telah lahir di Alam Sukhavati dan bunga padma besar itu pun mekar.
Setelah bunga itu mekar, si pemuja akan mendengar berbagai jenis suara sangat merdu didengar, semuanya memuji ajaran-ajaran “Catvari Aryasatya”. Setelah pujian tersebut didengarnya ia mencapai pahala Arahat serta memperoleh “Tri vidya”, “Sad abhijna”, juga pengetahuan “Asta Vimoksa”.
Inilah yang disebut Perenungan Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Pertama.
* * *
Krtsna Perenungan Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Kedua.
Jika seorang umat memegang teguh dan mempraktekkan “Asta sila” atau “Dasasila” atau “Sramanera sila” satu sila lengkap bhiksu selama sehari semalam, dan tanpa kekurangan disiplin moral apapun, lalu ia bertekad dan ber-parinamana agar dirinya dapat lahir di alam Sukhavati.
Keteguhannya menghayati sila-sila bagaikan wewangian yang melimpahi alam semesta, sehingga waktu si pemuja akan meninggal dunia, tampaklah Buddha Amitabha beserta para pengikut-Nya memancarkan cahaya serta membawa sekuntum bunga padma maha besar dari 7 mestika tiba di depan si pemuja.
Sementara itu, si pemuja mendengar suara penghargaan bergema di angkasa :
“O, Putra yang berbudi. Kamu memang orang bajik, berani menjalankan berbagai sila penting dan teguh menghayati Dharma Luhur dari para Buddha di tiga masa, maka Kami datang menyambutmu.”
Keteguhannya menghayati sila-sila bagaikan wewangian yang melimpahi alam semesta, sehingga waktu si pemuja akan meninggal dunia, tampaklah Buddha Amitabha beserta para pengikut-Nya memancarkan cahaya serta membawa sekuntum bunga padma maha besar dari 7 mestika tiba di depan si pemuja.
Sementara itu, si pemuja mendengar suara penghargaan bergema di angkasa :
“O, Putra yang berbudi. Kamu memang orang bajik, berani menjalankan berbagai sila penting dan teguh menghayati Dharma Luhur dari para Buddha di tiga masa, maka Kami datang menyambutmu.”
Ketika si pemuja merasa dirinya baru duduk di atas bunga padma besar itu, kelopak dan mahkota bunga lalu menutup kembali dan terlahir di alam Sukhavati di sebelah barat.
Bunga padma besar si pemuja itu tumbuh di kolam mestika, setelah 7 hari barulah mekar. Setelah bunganya mekar si pemuja membuka kedua matanya sambil ber-anjali menghormat dan memuji jasa-jasa Buddha Amitabha.
Ia sangat gembira waktu mendengar Dharma Luhur yang diajarkan oleh Buddha Amitabha, sehingga ia memperoleh pahala Srotapanna.
Sejak saat itu, setelah setengah kalpa kecil ia mencapai Arahat.
Inilah yang disebut Vipasyana Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Kedua.
* * *
Bunga padma besar si pemuja itu tumbuh di kolam mestika, setelah 7 hari barulah mekar. Setelah bunganya mekar si pemuja membuka kedua matanya sambil ber-anjali menghormat dan memuji jasa-jasa Buddha Amitabha.
Ia sangat gembira waktu mendengar Dharma Luhur yang diajarkan oleh Buddha Amitabha, sehingga ia memperoleh pahala Srotapanna.
Sejak saat itu, setelah setengah kalpa kecil ia mencapai Arahat.
Inilah yang disebut Vipasyana Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Kedua.
* * *
Krtsna Perenungan Terlahir Tingkat Menengah, Bagian Ketiga.
Jika terdapat putra putri yang berbudi belaku patuh dan merawat orang tuanya, berlaku kasih sayang terhadap semua makhluk, terhadap para umat di dalam masyarakat serta cinta nusa bangsa.
Jika menjelang kematiannya terdapat para tokoh bijak (maitrayani), datang menjelaskan 48 “MahaPranidhana” (48 Nadar Utama) yang diucapkan oleh Bhiksu Dharmakara 10 kalpa yang lalu.
Jika setelah mendengarkannya lalu ia meninggal dengan tenang, maka pada saat itu ia dapat terlahir di alam terbahagia di sebelah barat.
Jika menjelang kematiannya terdapat para tokoh bijak (maitrayani), datang menjelaskan 48 “MahaPranidhana” (48 Nadar Utama) yang diucapkan oleh Bhiksu Dharmakara 10 kalpa yang lalu.
Jika setelah mendengarkannya lalu ia meninggal dengan tenang, maka pada saat itu ia dapat terlahir di alam terbahagia di sebelah barat.
Setelah 7 hari si pemuja akan melihat Sang Avalokitesvara dan Sang Mahasthamaprapta berada di depannya.
Setelah mendengarkan Dharma Luhur yang diuraikan oleh kedua Bodhisattva, ia sangat gembira dan memperoleh pahala Srotapanna, kemudian setelah satu kalpa kecil ia akan mencapai Arahat.
Status si pemuja ini disebut terlahir tingkat menengah bagian ketiga.
Setelah mendengarkan Dharma Luhur yang diuraikan oleh kedua Bodhisattva, ia sangat gembira dan memperoleh pahala Srotapanna, kemudian setelah satu kalpa kecil ia akan mencapai Arahat.
Status si pemuja ini disebut terlahir tingkat menengah bagian ketiga.
Perenungan Terlahir Tingkat Menengah, bagian pertama sampai ketiga, dinamakan vipasyana kelimabelas.