Enam Belas Metode Perenungan Menuju Sukhavati
(13)
Sang Buddha bersabda lagi :
“Belajarlah sungguh-sungguh O, para bijaksana.
Ketahuilah “Buddha Nirmita” (Buddha jelmaan) dari Buddha Amitayus, banyaknya sulit diperkirakan. Beliau dan Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta selalu datang ke tempat suci si pemuja untuk melindungi dan menyelamatkan si pemuja, tak seorang pun ditinggalkan oleh Beliau.”
Ketahuilah “Buddha Nirmita” (Buddha jelmaan) dari Buddha Amitayus, banyaknya sulit diperkirakan. Beliau dan Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta selalu datang ke tempat suci si pemuja untuk melindungi dan menyelamatkan si pemuja, tak seorang pun ditinggalkan oleh Beliau.”
Sang Buddha bersabda lagi kepada Arya Ananda dan Ratu Vaidehi :
“Para umat yang bercita-cita luhur dan bertekad lahir di alam Sukhavati di sebelah barat, mereka boleh ber-vipasyana sebuah arca Buddha Amitayus yang tinggi-Nya 16 kaki (1 kaki = 0,304 m) yang berdiri di kolam berair.
Mengapa demikian ?
“Para umat yang bercita-cita luhur dan bertekad lahir di alam Sukhavati di sebelah barat, mereka boleh ber-vipasyana sebuah arca Buddha Amitayus yang tinggi-Nya 16 kaki (1 kaki = 0,304 m) yang berdiri di kolam berair.
Mengapa demikian ?
Karena badan Buddha Amitayus besar dan tinggi-Nya tak dapat diperkirakan, maka krtsna seperti ini tidak mudah di-vipasyana-kan oleh manusia biasa, karena pikirannya masih demikian kurang dan pendek.
Karenanya Kuberikan metode mudah ini untuk si pemuja agar mereka dapat sukses secepatnya.
Akan tetapi, berkat “Purva-pranidhana-bala” (kekuatan nadar utama masa lampau) Sang Buddha Amitayus, maka jika si pemuja bertekad melaksanakan metode perenungan tadi, cita-citanya akan sukses dan memperoleh pahala yang luhur.
Para umat yang hanya merenung arca Buddha saja dapat beranugerah jasa kebahagiaan, apalagi si pemuja yang bertekad melaksanakan vipasyana kompleks tentang segala ciri-ciri Sang Buddha.
Karenanya Kuberikan metode mudah ini untuk si pemuja agar mereka dapat sukses secepatnya.
Akan tetapi, berkat “Purva-pranidhana-bala” (kekuatan nadar utama masa lampau) Sang Buddha Amitayus, maka jika si pemuja bertekad melaksanakan metode perenungan tadi, cita-citanya akan sukses dan memperoleh pahala yang luhur.
Para umat yang hanya merenung arca Buddha saja dapat beranugerah jasa kebahagiaan, apalagi si pemuja yang bertekad melaksanakan vipasyana kompleks tentang segala ciri-ciri Sang Buddha.
Buddha Amitayus penuh “Rddhivasita” (daya gaib serba guna), Beliau sering berada di berbagai dunia dengan segala penjelmaan-Nya.
Beliau kadang-kadang memperlihatkan badan-Nya yang Maha Besar hingga memenuhi angkasa, kadang-kadang memperlihatkan badan kecil yang tinggi-Nya 16 kaki atau 8 kaki saja.
Walaupun “Nirmana-kaya” (badan penjelmaan-Nya) kadang-kadang besar dan kadang-kadang kecil, tetapi tetap berwarna keemasan, Buddha “Nirmita”-Nya, lingkaran sinar-Nya, bunga padma mestika dan lainnya kesemuanya seperti yang Kuuraikan tadi.
Juga, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta sering muncul di berbagai dunia, badannya serupa dengan para makhluk di dunia itu, sehingga sulit dibedakan.
Akan tetapi setelah kita mengamati kepala Beliau, pasti kita dapat mengetahui yang mana Sang Avalokitesvara dan yang mana Sang Mahasthamaprapta.
Ketahuilah, kedua Bodhisattva tersebut bersama Buddha Amitayus menyelamatkan para umat menderita serta mengembangkan Dharma Luhur di alam semesta.
Inilah yang disebut “Perenungan Serbaneka” juga dinamakan vipasayana ketigabelas.
* * *
Beliau kadang-kadang memperlihatkan badan-Nya yang Maha Besar hingga memenuhi angkasa, kadang-kadang memperlihatkan badan kecil yang tinggi-Nya 16 kaki atau 8 kaki saja.
Walaupun “Nirmana-kaya” (badan penjelmaan-Nya) kadang-kadang besar dan kadang-kadang kecil, tetapi tetap berwarna keemasan, Buddha “Nirmita”-Nya, lingkaran sinar-Nya, bunga padma mestika dan lainnya kesemuanya seperti yang Kuuraikan tadi.
Juga, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta sering muncul di berbagai dunia, badannya serupa dengan para makhluk di dunia itu, sehingga sulit dibedakan.
Akan tetapi setelah kita mengamati kepala Beliau, pasti kita dapat mengetahui yang mana Sang Avalokitesvara dan yang mana Sang Mahasthamaprapta.
Ketahuilah, kedua Bodhisattva tersebut bersama Buddha Amitayus menyelamatkan para umat menderita serta mengembangkan Dharma Luhur di alam semesta.
Inilah yang disebut “Perenungan Serbaneka” juga dinamakan vipasayana ketigabelas.
* * *
Sang Buddha melanjutkan :
“O, Arya Ananda dan Ratu Vaidehi yang bijak. Adalagi krtsna vipasyana terlahir pada setiap tingkatan di alam Sukhavati.”
“O, Arya Ananda dan Ratu Vaidehi yang bijak. Adalagi krtsna vipasyana terlahir pada setiap tingkatan di alam Sukhavati.”
Sang Buddha menganjurkan 3 macam metode Vipasyana yang agak lain kepada mereka, agar para pemuja dapat memilih metode sesuai dengan kemampuannya.
* * *
* * *
Sang Buddha melanjutkan :
“Ketahuilah, metode mudah ini ada 3, yakni “Tingkat Tinggi”, “Tingkat Menengah”, “Tingkat Rendah”.
Setiap tingkatan terdiri dari “Tiga Bagian”, yakni:
“Ketahuilah, metode mudah ini ada 3, yakni “Tingkat Tinggi”, “Tingkat Menengah”, “Tingkat Rendah”.
Setiap tingkatan terdiri dari “Tiga Bagian”, yakni: